Women’s Suffrage Parade yang terjadi pada tahun 1913, terdapat sekitar 8.000 orang berbaris yang melakukan aksi demo. Dimana semua demonstran yang melakukan aksi tersebut adalah para wanita dan masuk dalam Demo Terunik Kaum Wanita di Dunia. Dulunya demo yang dilakukan tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan yang menyatakan wanita untuk tidak ikut memilih presiden Amerika kala itu. Sebanyak 8.000 wanita melakukan demo yang sebagian juga ada di lakukan oleh kaum pria yang juga ikut dalam demo tersebut.

Women’s Suffrage Parade

Para demonstran melakukan aksiya tersebut dengan ditemani oleh Marshing Band yang juga ikut memeriahkan aksi demo tersebut. Jika dibandingkan dengan aksi demo yang ada sekarang, dimana melakukan aksi dengan brutal. Demo yang dilakukan dulunya tersebut dilakukan dengan sangat rapi yang dilakukan dengan menyerupai aksi pertunjukan. Walaupun banyak yang mengikuti aksi demo tersebut namun aksi demo yang dilakukan tersebut dilakukan dengan sangat rapi dan terstruktur. Sama hal nya dengan memainkan permainan Balakplay Online Uang Asli Indonesia Terpercaya Indonesia.

Sebelum mereka melakukan demo yang tepatnya dilakukan pada Senin, 3 Maret tahun 1913, mereka banyak melakukan banyak latihan sebelum mereka melakukan aksi nya tersebut. Selain para demonstran yang melakukan demo juga banyak datang dari elemen masyarakat lain yang belum merencanakan aksi demo tersebut. Tercatat ada sekitar 5.000 sampai 10.000 para pawai yang ikut serta dalam aksi tersebut.

Aksi Women’s Suffrage Parade

Rencana Demo pertama dilakukan di kawasan Washington, DC yang dilakukan dengan banyak sekali persiapan sebelum dilakukan aksi nantinya. Demo yang nantinya akan dilaksanakan tersebut akan di pimpin oleh Alice Paul dan Lucy untuk persatuan demonstran Women’s Suffrage tersebut.

Aksi yang dilakukan tersebut dilakukan atas bentuk protes membebaskan wanita dalam memilih presiden yang mereka ingini. Secara garis besar menuntut hak atas wanita dalam memilih pemimpin Amerika Serikat nantinya. Setelah semua persiapan telah dipersiapkan dengan sangat matang, sehari sebelum pelantikan presiden Woodrow Wilson aksi tersebut akhirnya dilakukan dengan banyak sekali yang mengikutinya.

Aksi Women’s Suffrage Parade

Demo tersebut dilakukan pertama di sepanjang Pennsylvania Avenue lalu keseesokan harinya dilakukan demo kedua dimana diselenggarakan nya di tempat yang sama itu juga. Berlangsung nya aksi demo yang ke-2 ini dilakukan nya bersamaan dengan penyelenggaraan National American Woman Suffrage Association (NAWSA). Yang mana penyelenggaraan tersebut dilakukan untuk membahas tentang pengucilan perempuan atas semua proses demokrasi yang ada kala itu. Banyak kalangan masyarakat yang datang bukan hanya dari kaum wanita saja. Yang merasa bahwa pemerintahan seakan menutup mata atas hak wanita untuk ikut dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ada.

Isi Protes Yang Dilakukan

Ada sebuah komite yang lahir dari aksi demo yang dilakukan tersebut, yang diantaranya bernama Amandemen Susan B. Anthony. Komunitas ini menekankan aksi untuk membela hak para setiap wanita dalam mempertahankan hak mereka untuk maju ke bagian pemerintahan. Amandemen yang juga telah di SAH kan oleh Amerika Serikat ini mempunyai Visi dan Misi yang sangat kuat dimana salah satu isi nya adalah:

“Hak warga negara Amerika Serikat untuk memilih tidak boleh ditolak atau diringkas oleh Amerika Serikat atau oleh Negara Bagian mana pun karena jenis kelamin .”

Dalam perjalanan yang dilakukan organisasi yang di bentuk selama 35 tahun tersebut sempat mengalami kekalahan suara dalam membela hak wanita. Lalu untuk memperkuat organisasi tersebut, ada seorang wanita asal Amerika Serikat yang meluncurkan aksinya tersebut. Dengan menunggangi kuda putih bernama Grey Down, Inez Milholland mengenakan jubah berwarna putih dengan membawa bintang harapan. Inez yang biasa dikenal dengan seorang wanita menawan, dan juga salah satu pemain wanita pada game Slot Online Deposit 10rb di waktu itu. Game slot online terbaik ini merupakan kebanggaan bagi para wanita yang dapat mengusainya.

Inez Milholland

Inez maju dalam penyelenggaraan demo untuk memimpin demo Women’s Suffrage yang dilakukan sebagi demo berkelanjutan tersebut. Ia melakukan aksinya untuk memprotes tentang pemerintah yang belum juga membentuk undang-undang yang akan menguatkan hak wanita.